HONDA

Sejarah dan Perkembangan Industri Otomotif Honda di Indonesia

Sejarah dan Perkembangan Industri Otomotif Honda di Indonesia

Kemudian pada 1973, Hoda mencoba menghadirkan sepeda motor dengan kapasitas yang lebih tinggi dari model S90Z. Motor tersebut adalah Honda Benly S110, yang didatangkan langsung secara built up dari Jepang. Kehadirannya banyak menarik minat para pengguna motor di Tanah Air, apalagi itu merupakan motor 100cc pertama Honda di Indonesia.

Memasuki tahun 1982 sampai dengan 1984, Honda mengeluarkan CB100 dan CB125 dengan tampilan yang lebih menarik dari Benly S100. Bentuk tangki yang bulat serta mesin yang mengalami peningkatan performa, membuat kedua motor ini menjadi favorit pengguna motor Tanah Air. Walaupun kedua motor ini terbilang kendaraan lawas, tapi sampai saat ini masih banyak orang yang memanfaatkannya untuk koleksi dan sebagai bahan utama custom motor, terlebih bagi para penggemar motor klasik.

Memasuki tahun 2001, perkembangan kondisi ekonomi dan pasar sepeda motor Honda terus mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan komposisi kepemilikian saham pabarikan motor ini mengalami perubahan. PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaannya dimerger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, dengan komposisi kepemilikan saham 50 persen dipegang oleh PT Astra International Tbk dan 50 persen milik Honda Motor Co. Japan.

Pada 2014, PT AHM terhitung sudah memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara (kantor pusat), Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi dan Karawang.
Kapasitas produksi dari ke-empat pbarik tersebut mencapai 5,8 juta unit sepeda motor per tahunnya, dan akan terus meningkat seiring dengan jumlah permintaan pasar sepeda motor tanah air yang terus meningkat. Bahkan, pada 2015, PT AHM berhasil mengukir prestasi dengan pencapaian produksi ke 50 juta, dan merupakan prestasi pertama yang berhasil diraih industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.

Beberapa jenis sepeda motor Honda di Indonesia hingga saat ini, diantaranya, dari lini matic atau skuter diisi oleh Beat, Spacy, Scoopy, Vario, dan PCX. Untuk lini motor bebek diisi oleh Blade, New Supra X, Supra GTR, Revo, Sonic, dan CS1. Pada varian motor sport andalan Honda diantaranya Sonic, New CBR dengan kapasitas 150 dan 250 cc, dan RC214V-S.

Berikut ini 5 motor legendaris Honda yang masih banyak dicari:

  1. Honda C70
    Di Indonesia sendiri, motor bebek Honda paling populer adalah C70, yang mulai diproduksi tahun 1971. Di Jakarta, C70 diberi julukan Honda “Pitung”. Julukan tersebut bukan tanpa alasan, beberapa sumber menyebutkan bahwa nama tersebut merupakan sebuah plesetan dari bahasa Jawa “pitung puluh” yang artinya tujuh puluh. Sebenarnya, ada banyak varian dari Honda C series lainnya, seperti C50, C80, C90, C100, C100EX, C125, dan masih banyak lagi lainnya. Tapi yang paling populer di Indonesia adalah C70. Dengan meningkatnya tren motor bebek lawas, dengan tampilan orisinal seperti yang terjadi belakangan ini, banyak juga yang mengincar C70 untuk direstorasi. Meski sudah melewati beberapa dekade, tapi suku cadangnya masih cukup mudah ditemukan di pasaran.
  2. Honda CB100
    Honda CB100 bisa dibilang sebagai motor sport naked Honda terlaris pada masanya. Ada beberapa generasi CB100 yang menjadi incaran banyak orang. Salah satunya CB100 K2 atau yang biasa disebut CB Gelatik. Di zamannya, CB Gelatik atau CB100 pada umumnya termasuk mahal. Meski demikian, motor ini dapat bertahan sejak era ’70-an hingga masuk era ’80-an. Tapi, walaupun disebut motor legendaris, populasi CB100 yang banyak tak membuat harga pasarannya lantas tinggi. Hanya motor dengan kondisi yang sangat baik dan orisinal saja yang mungkin harganya mencapai puluhan juta rupiah.
  3. Honda Astrea Grand
    Motor bebek 4-tak ini disebut legendaris karena mesinnya yang terbukti tangguh dan irit. Astrea Grand terdiri dari dua tipe, pertama model tahun 1991 dengan buritan yang rata. Sedangkan yang kedua, di atas lampu belakang sudah ada tambahan lampu kecil. Model yang banyak dicari atau mulai tren adalah generasi awal yang biasa disebut dengan “Astrea Bulus”. Untuk pasarannya sendiri, ada di kisaran Rp 8 jutaan, tergantung kondisinya.
  4. Honda Tiger
    Honda Tiger merupakan salah satu model tersukses Honda di Indonesia. Hadir dengan gaya cruiser di awal 90’an, Tiger menjadi pembeda dengan model lain di zamannya yang mayoritas mengusung mesin 2-tak. Dengan kapasitas mesin 200 cc, Tiger merupakan motor mahal di zamannya. Tapi justru itu daya tariknya, sebab Tiger menjadi produk papan atas Honda atau istilahnya flagship dari saudaranya yaitu Honda GL Pro. Motor berjenis sport cruiser ini berjaya sejak 1993 hingga 2013. Selama 2 dekade masa produksi, Honda menghadirkan 5 generasi dari Tiger.
  5. Honda NSR 150 Series
    NSR 150 ada beberapa seri, mulai dari NSR 150 R, NSR 150 RR Astra, NSR 150 RR, dan NSR 150 SP. Motor sport 2-tak 150 cc ini bisa dibilang sebagai motor hobi. Dahulu, sebagian tipenya berstatus motor impor alias Completely Built Up (CBU) dan sebagian lagi rakitan lokal. Maka itu, harga motor sport 150 cc 2-tak ini cukup mahal. Motor sport ini memiliki reputasi besar karena masuk dalam keluarga NSR. Kala itu, pamor NSR meningkat berkat digunakan di ajang balap GP500. NSR500 kerap menang di tangan Mick Doohan dan dilanjutkan oleh Valentino Rossi.